Selasa, 22 Juli 2008

AkU & AmBiSiKu



Pagi tadi, aku melihat sepasang suami istri. Mereka sudah lanjut usia. Bergandengan tangan saat menyebrang jalan. Laki-laki tua nampak berjalan perlahan dengan tongkatnya, dan di sisi kanannya si wanita yang juga sudah keriput. Aku menatap terus, namun tangan itu tak juga terlepas. "Sepertinya mereka pasangan sejati!" Begitu aku berucap dalam hati.Selang beberapa saat alam pikiranku menerawang. "Ah...andai aku kelak seperti itu?" Kembali aku berbicara sendiri di dalam hati. Ya, aku yakin setiap orang pasti menginginkan kebersamaan bersama yang dicinta hingga nafas tak lagi berhembus.
Wow! Sederhana memang, namun kaya akan dimensi kehidupan. Aku pun menginginkan hal yang sama. Aku selalu berkhayal, saat senja nanti aku masih berada dengan orang yang sama saat aku melepas masa lajangku. Aku berdoa semoga Sang Gusti mengabulkan apa yang aku harap itu !Amin.
Pernah aku ditertawakan oleh sahabatku saat aku bercerita keinginanku yang satu itu. Apalagi saat aku menambahkan,"alangkah indah rasanya jika hari tua nanti bisa aku habiskan di sebuah desa yang indah dan sejuk. Aku merawat tanaman, dan suamiku bersiul menemaniku."
Entah, aku sendiri tidak mengetahui, kenapa keinginan itu hadir. Kenapa aku yang kata kebanyakan orang gila aktivitas bisa memiliki keinginan seperti itu. Bahkan mereka tak percaya kalau keinginanku itu bisa terwujud melihat aku sekarang ini. Aku hanya tersenyum saat mereka berceloteh mengeluarkan segala ledekannya untuku. Tapi itulah kejujuran yang aku ucapkan dari sekian kejujuran yang pernah aku tabur dalam langkah kehidupanku.
Waktu memang telah membentuku menjadi wanita yang seperti sekarang ini. Aku yang pekerja, aku yang seorang sarjana, aku yang suka menulis, aku suka mengkhayal, aku yang sudah merasakan manisnya cinta dan pahitnya rasa saat cinta beranjak, dan aku yang sekarang tengah belajar menjadi wanita yang "benar-benar wanita", namun satu yang tak pernah berubah dariku adalah keinginan aku yang termat sederhana itu."aku ingin menghabiskan masa tuaku bersma aorang yang aku cintai di sebuah desa yang sejuk dan ramah."
Kembali aku tersenyum. Aku ingat masa kecilku dulu. Seringkali aku dinina bobokan dengan dongeng-dongeng klasik. Bapakku yang cerdik dalam bercerita memberi aku banyak inspirasi di kemudian hari, ibuku yang juga jago bertutur membuat aku semakin terbiasa menggunakan alam sadarku untuk mengingat atau mengkhayalkan sesuatu yang diceritakan itu. Dan kini, aku pun tengah berkhayal, namun bukan sebatas khayalan belaka, sebab aku berusha mewujudkan khayalannya, aku ingin menghabiskan masa tuaku bersama orang yang aku cintai di sebuah desa yang sejuk (itulah khayalan terbesar dalam hiduplku!).
Khayalanku kini mengembara hingga pada akhirnya aku kembali tersenyum sendiri. Dalam hatiku yang paling kecil aku selalu berharap bahwa kelak pun aku bisa merasakan kebahagiaan hidup bersama si kecil yang juga akan aku nina bobokan dengan dongeng yang keluar dari ketulusan hati dan bibirku. Aku ingin mejadikan mereka sebagai anugerah terbesar dalam kehidupanku bersama laki-laki yang aku cintai. Aku akan memberikan kenangan berharga bagi mereka hingga mereka selalu ingat untuk kembali ke rumah. Aku pun berharap mereka akan mengatakan bahwa akulah "ibu paling berharga di dunia ini".
Itulah ambisi terbesar dalam kehidupanku. Dan aku berharap dan berdoa bisa terwujud. Dengan siapa pun aku melabuhkan kehidupanku, aku berdoa selalu, semoga bisa menjadi nyata adanya.
Kesederhanaan dalam berpijak, kesahajaan dalam merengkuh mahligai dan kebijakan dalam bertindak menjadi penopang untuk mewujudkan ketulusan dan kejujuran menata hidup.
Amin!Thanks God for everything!

5 komentar:

catatan salwangga mengatakan...

impian yang sungguh sederhana, tapi, luar biasa. satu-satunya keinginan manusia dalam berbagai versi, hanyalah "kedamaian"

hamidin krazan mengatakan...

Apalagi sebuah 'keinginan'. Masak tidak sampai tercapai sih? Terkadang dalam hidup ini, sesuatu yang tak pernah kita impikan pun, datang ke kita. Bukankah IMPIAN itu bagian dari DOA? persoalannya, apa yang jadi impian orang lain, justru menjadi MUTIARA yang ditelantarkan banyak orang. Aku sering takut dengan bayangan 'JAngan sampai aku termasuk di antara yang banyak itu'. Salam kenal sdri Fitri. hamidinkrazan@yahoo.com

google mengatakan...

Wah hebat, bukunya dah banyak..
nyusul ah...

Macan_Keren mengatakan...

Kita Boleh terlahir dengan kemampuan yang biasa-biasa saja. Plus meliliki orang tua yang pas-pasan. tapi bila kita punya kemauan, tekad dan kematangan emosi, hasil pasti lain

:)
Macan_Keren
Ksatria Cinta Dari Timur

hantulewat mengatakan...

semua hal besar yg ada di dunia ini berasal dari mimpi....mimpi yang begitu menghujam ke dalam sanubari, sehingga melekat dalam alam bawah sadar kita, tentunya alam bawah sadar ini akan "membimbing" kita ke arah mimpi tersebut....saya yakin Insya Allah mimpi Teh Fitri pasti akan tercapai, apalagi telah dituliskan disini.